Cirebon-Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, membuka acara Rembuk Stunting dalam rangka koordinasi konvergensi dan konsolidasi penurunan serta pencegahan stunting terintegrasi di Kabupaten Cirebon.
Acara ini tentunya berlangsung di ruang Paseban Setda Kabupaten Cirebon, Selasa (14/5/2024).
Ayu, sapaan akrab Wabup, menekankan pentingnya Rembuk Stunting sebagai langkah krusial bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Langkah ini bertujuan memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan bersama antara perangkat daerah, sektor non-pemerintah, dan masyarakat.
“Pemerintah Kabupaten Cirebon berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting di bawah angka 14 persen pada tahun 2024, dengan kolaborasi dan sinergitas seluruh elemen melalui konvergensi kegiatan yang mengarah pada upaya strategis dan terarah,” kata Ayu.
Ia menjelaskan bahwa aksi konvergensi tahun 2024 terus dilakukan sesuai jadwal dan arahan dari Kementerian Dalam Negeri.
Ayu mencatat angka prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon yang naik dari 18,6 persen pada tahun 2022 menjadi 22,9 persen pada tahun 2023.
Kenaikan ini, masih kata Ayu, menunjukkan perlunya upaya keras untuk mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Tahun 2023 kemarin, ada kenaikan sebesar 4,3 persen stunting di Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
“Dan di tahun 2024, ini perlu kerja keras dan upaya terus menerus untuk mencapai target penurunan angka stunting 14 persen,” tambahnya.
Ayu juga menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting adalah tanggung jawab semua sektor, termasuk dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, DPPKBP3A, serta Bappelitbangda, sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat.
“Sebagaimana yang sudah menjadi tagline percepatan penurunan stunting Provinsi Jawa Barat ‘Ngabring’ (ngawal bareng Jabar zero new stunting), saya meminta kepada perangkat daerah terkait untuk menjadikan upaya percepatan penurunan stunting ini sebagai program prioritas dan strategis,” Tandasnya.***(Arum).
