Cirebon- Penjabat (PJ) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyoroti minimnya perhatian terhadap isu perempuan dan anak di Kabupaten Cirebon.
Hal tersebut disampaikannya dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tematik bertajuk “Perempuan dan Anak Kabupaten Cirebon” yang diinisiasi Bappelitbangda setempat.
Sesuai dengan tujuan Musrenbang yakni memberikan perhatian khusus pada isu-isu yang selama ini kurang menjadi fokus dalam perencanaan pembangunan.
Menurutnya, isu perempuan, anak, disabilitas, dan lansia seringkali tidak mendapatkan porsi perhatian yang memadai dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur.
“Melalui musrenbang tematik ini, kita berupaya memastikan bahwa kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan yang menjadi kepala keluarga, anak-anak, dan penyandang disabilitas, mendapatkan perhatian khusus,” kata Wahyu.
Misalnya, lanjut Wahyu, perempuan kepala keluarga perlu akses ekonomi yang lebih mudah dan pelatihan pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian perempuan yang berperan selaku kepala keluarga tersebut.
Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan anak dan penguatan ekonomi perempuan sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi kemiskinan. Kabupaten Cirebon saat ini masih berada di lima besar daerah termiskin di Jawa Barat.
Wahyu berharap, dengan pendekatan tematik ini, pemerintah dapat mempercepat upaya pengentasan kemiskinan.
“Kabupaten Cirebon masih masuk dalam lima besar daerah termiskin di Jawa Barat. Apakah mungkin kita bisa keluar dari posisi ini dalam beberapa tahun ke depan? Jawabannya mungkin, asal kita fokus pada penanganan kelompok rentan dan memprioritaskan pemberdayaan ekonomi mereka,” tambahnya.
Selain itu, Wahyu menekankan perlunya perhatian pada penyandang disabilitas dan lansia, dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap pelayanan dasar dan program pemberdayaan.
“Musrenbang tematik ini menjadi langkah awal untuk memastikan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.***(Arum).