Cirebon- PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengingatkan agar saling menghargai di tengah perbedaan yang ada.
Hal tersebut dikatakan Wahyu saat Apel Kebangsaan dan Pelepasan Peserta Kirab Merah Putih di Alun-alun Ciledug, Rabu (18/9/2024).
Pada kesempatan itu pula, Wahyu mengingatkan tentang nilai-nilai persatuan yang harus dipegang teguh masyarakat.
Kegiatan di Alun-alun Ciledug itu menampilkan berbagai kreasi para pelajar SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Cirebon. Selain itu, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Maulid dan Haul Maulan Alhabib Thoha bin Hasan bin Yahya.
“Hal ini mengingatkan juga tentang proses kebangsaan. Oleh karenanya, kami mengajak siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK untuk berpartisipasi menampilkan berbagai kreasinya,” ujar Wahyu.
Ia menyebut, Pemkab Cirebon ingin selalu bersinergi dengan masyarakat untuk merajut persatuan dalam kebhinekaan.
Pemerintah dan masyarakat harus menjaga warisan dan nilai-nilai persatuan yang telah diwariskan oleh para pejuang.
“Oleh karena itu, kita sama-sama melaksanakan kegiatan di Kecamatan Ciledug (Apel Kebangsaan dan Pelepasan Peserta Kirab Merah Putih) hari ini,” ucapnya.
Senada disampaikan Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Aditya Wira Respati. Ia memastikan, kegiatan di Alun-alun Ciledug tak hanya seremonial belaka, tetapi juga agar masyarakat memaknai wawasan kebangsaan dan mengimplementasikan kecintaannya terhadap Indonesia.
“Ada pepatah, jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang sudah kauperbuat kepada negara ini, kepada bangsa dan negara ini,” kata Aditya.
“Dari semua komponen di sini, mari semua memaknai. Dan, kembalikan jati diri kita dengan menghargai jasa-jasa saudara leluhur kita yang memperjuangkan, atau memberikan apa yang ada hari ini,” imbuhnya.
Ia berharap, masyarakat memegah teguh nilai-nilai luhur tentang Ketuhanan yang Maha Esa, nilai-nilai keadilan dan adab. Sehingga, meskipun berbeda tetap memiliki kesatuan.
“Memaknai persatuan Indonesia dengan melaksanakan semua kegiatan bergotong royong, musyawarah untuk mufakat. Ini nilai-nilai luhur dari buyut kita, dan itu sudah tertanam,” tutupnya.***(Arum).