BeritaKesehatanTeknologi

Menarik! Sampah Plastik Disulap Jadi Paving Blok Siap Diproduksi Massal di Desa Dawuan

×

Menarik! Sampah Plastik Disulap Jadi Paving Blok Siap Diproduksi Massal di Desa Dawuan

Sebarkan artikel ini

CIREBON- Menarik sekaligus kreatif sampah plastik yang disulap jadi paving blok segera diproduksi massal oleh Unit BUMDES Berkah Maju Bersama (BMB) Dawuan bersinergi dengan Divisi Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC).

Diketahui nantinya, paving blok plastik tersebut apabila jumlahnya terpenuhi dan bahan baku tercukupi akan digunakan dalam perbaikan jalan di sekitar Desa Dawuan.

Beberapa paving blok plastikyg berhasil dicetak yang memiliki bobot kurang lebih 1,5 kilogram untuk masing-masing paving blok, Rabu (15/1/2024). Arum/Cirebon event.

Ketua tim Divisi Pengabdian Masyarakat UMC sekaligus Dosen Prodi Teknik Industri UMC, Johan menyampaikan, akan dilakukan pendampingan terlebih dahulu sebelum memulai produksi massal.

“Rencananya kita itu pendampingan dulu ya, karena kami dari universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kita pun melakukan pendampingan (produksi dan penerapan paving blok plastik),” katanya usai melakukan sosialisasi dan bimtek mesin TPS3R atau lebih mudah dikenal dengan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle.

Menurut yang paling penting ialah dukungan dalam memproduksi paving blok plastik tersebut.

“karena kemarin ini kita juga udah coba kita juga sudah lombakan di PT Astra international kebetulan kami juga membina salah satu desa di daerah Kuningan dan berhasil,” ujarnya.

“Kemudian untuk csr-nya itu bantuan-bantuannya sudah luar biasa yang dihasilkan tergantung kalau kita bahan bakunya sampai satu kintal atau dua tinta mungkin bisa di atas 10 atau 15 (perhari) tapi (untuk di Dawuan) belum bisa (karena beberapa faktor),” tambahnya.

Foto bersama tim Divisi Pengabdian Masyarakat UMC dan BUMDes BMB Dawuan, Rabu (15/1/2024). Foto: Arum/Cirebonevent.

Dihadiri Bupati Cirebon terpilih H. Imron Rosyadi, secara singkat Johan sendiri menyampaikan sejumlah kelebihan dari produksi paving blok plastik tersebut, salah satunya mengatasi masalah sampah plastik dan oli bekas yang mudah tercecer di sembarang tempat seperti sungai.

“Untuk memproduksi satu paving blok membutuhkan 1 kilo setengah atau 1 kg plastik aneka macam dengan 400/500 ml oli bekas. Sehingga ketika terbentuk 1 paving blok plastik maka, cetakannya lebih kuat lebih kuat dan jarang untuk berlumut jika terkena hujan,” jelasnya.

“ini (paving blok plastik) nggak licin juga enggak, terus kelebihannya di bawahnya ada rongga ada rongga itu adalah untuk pemuaian jadi ketika dia panas-panas apapun dia tidak akan pernah terkecuali kalau melelehnya itu dibakar oleh bensin,” timpalnya.

Kalau uapnya itu, lanjut Johan, kemarin pihaknya udah uji coba itu ada F1 F2 F3 artinya F1.

“Itu ketika dia pembakarannya yang pertama tuh kotor itu eee bisa jadi solar pertalite dan pertamax tapi itu round-nya saya belum tahu karena itu belum dikembangkan (lebih lanjut),” bebernya.

Kendati banyak kelebihan dari sisi lingkungan dan efisiensi, Johan mengakui untuk produksi massal cukup membutuhkan waktu yakni satu hari hanya 10-15 buah paving blok plastik.

“Yang lama itu sebetulnya bukan produksi pembakarannya yang lama itu proses pendinginannya itu yang yang ini tapi kalau memang mau cepat, menggunakan tenaga alam (pembakaran tungku) ya dan dengan tidak menggunakan air itu ya 30 menit juga sudah bisa produksi 15 sampai 20 lah 1 hari itu,” ucapnya.

Jumlahnya alat produksi yang terbatas juga membuat produksi tidak dapat dilakukan sekaligus dalam satu waktu.

“Alat saat ini ada dua tapi di Gunung Manik Kuningan dan Dawuan Tenga tani, Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.

Meskipun begitu Johan optimis produksi paving blok plastik dapat dilakukan selama bahan baku plastik terpenuhi.

“Semua jenis plastik bisa digunakan sebagai bahan baku, terutama botol, kantong plastik, dan lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua BUMDES BMB sekaligus owner dari sponsor UUT Beef Ir. H. Bastoni, S.Pt., M.Sc., IPM., ASEAN Eng, menuturkan tujuan dari produksi paving blok plastik yakni meminimalisir sampah, khususnya di wilayah Dawuan.

“Yang jelas tujuan kami masalah sampah teratasi kemudian kelak jalan-jalan yang rusak baik di tingkat RT, RW, dan Jalan Desa yang rusak dapat diperbaiki menggunakan paving blok plastik hasil daur ulang tersebut,”katanya.

H. Bastoni sendiri berharap pihak Desa mendukung penuh rencana ini sehingga, solusi sampah teratasi lebih cepat dan produknya dapat dinikmati masyarakat setempat.

“Untuk produksi ini semoga di support Pemerintah Desa, sehingga masalah sampah juga cepat teratasi,” tutupnya. Arum.***.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *