Berita

Keren! Pemkab Cirebon Akan Sulap Sampah Jadi Listrik Melalui MoU Baru

×

Keren! Pemkab Cirebon Akan Sulap Sampah Jadi Listrik Melalui MoU Baru

Sebarkan artikel ini

CIREBON — Keren! Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon akan menyulap sampah menjadi energi listrik melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Global Energy Investama, Rabu (16/7/2025).

PT Global Energy Investama sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan sampah menjadi energi listrik.

Berkaitan dengan hal tersebut, langkah yang diambil merupakan upaya serius Pemkab dalam menangani persoalan sampah yang selama ini menjadi masalah klasik dan belum kunjung tuntas.

Adaun proses penandatanganan tersebut berlangsung di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon dan dihadiri langsung oleh Bupati Cirebon, H. Imron.

Penandatanganan MoU ini menjadi titik awal dari upaya besar untuk mengatasi tumpukan sampah yang semakin hari kian mencemari lingkungan.

Dalam sambutannya, Bupati Imron menyatakan bahwa sampah masih menjadi masalah yang membebani hampir seluruh wilayah, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke pelosok desa.

“Kami mengadakan MoU dengan PT Global Energy Investama dalam hal pengolahan sampah. Sampah memang menjadi permasalahan kita semua. Bahkan kami pun sudah berapa kali mengadakan arahan, bimbingan juga kepada desa-desa, ternyata sampah masih saja menjadi permasalahan,”jelasnya.

“Maka kami mengapresiasi kerjasama ini dengan DT Global,” imbuhnya.

Ia berharap kolaborasi ini tidak hanya menjadi simbolis semata, melainkan segera direalisasikan dalam bentuk aksi nyata yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Bupati Imron optimis, jika pengolahan sampah dilakukan dengan serius dan modern, Kabupaten Cirebon bisa menjadi daerah yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali.

“Mudah-mudahan kerjasama ini bisa cepat terlaksana dan menjadikan Kabupaten Cirebon bersih,” tegasnya.

Masih di tempat yang sama, Direktur Utama PT Global Energy Investama, Masnizon, mengungkapkan bahwa proyek ini akan diawali dengan studi kelayakan (feasibility study/FS) yang ditargetkan selesai dalam waktu tertentu, sebelum masuk ke tahap konstruksi pembangkit listrik tenaga sampah.

“Target pelaksanaan ini kita mulai dengan FS dulu ya. Kalau semuanya berjalan lancar, sekitar dua tahun lah. Karena konstruksinya saja bisa satu tahun lebih. Target kita membangun pembangkit listrik tenaga sampah,” kata Masnizon.

Masnizon menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya akan memberikan solusi bagi permasalahan sampah di Cirebon, tetapi juga menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Potensi listrik yang akan dihasilkan mencapai 10 Megawatt (MW), dengan kebutuhan bahan baku sampah sekitar 600 ton per hari.

“Kalau 10 MW itu sekitar 600 ton per hari. Sedangkan produksi sampah di sini kan sekitar 1.200 ton per hari. Tapi sebagian memang sudah tertangani oleh proyek yang lain, proyek dari pemerintah. Jadi kami ambil sekitar separuhnya saja,” jelasnya.

Terkait kemungkinan kekurangan pasokan sampah di kemudian hari, pihak PT Global Energy Investama juga telah mempertimbangkan opsi untuk mengambil pasokan dari daerah sekitar seperti Indramayu, Kuningan, dan Majalengka.

“Kalau memang kekurangan sampah, bisa ambil dari Indramayu. Bisa, Kuningan, Majalengka juga bisa,” tambahnya.

Masnizon juga menegaskan bahwa proyek ini akan menjadi percontohan di Jawa Barat. Beberapa kabupaten lain pun telah dijajaki untuk kerjasama serupa, namun Cirebon menjadi salah satu daerah prioritas karena tingginya volume produksi sampah harian.***(Arum).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *