Cirebon- Tak perlu khawatir kehabisan, stok beras di gudang milik Perum Bulog kantor cabang (Kancab) Kabupaten Cirebon tersedia sebanyak 20.000 ton.
Hal tersebut diketahui usai Satgas Pangan Polresta Cirebon melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang perum bulog di Kedawung, Kabupaten Cirebon, Rabu (21/2/2024).
Melalui sidak tersebut Satgas Pangan Polresta Cirebon pastikan stok beras di gudang Bulog Kabupaten Cirebon dapat mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Kasatreskrim Polresta Cirebon Kompol Hario Prasetyo Seno mengatakan, stok beras pada gudang terdapat sebanyak 13.000 ton dan 7.000 dalam perjalanan menuju gudang bulog.
Hario meyakinkan jika stok tersebut dapat mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri.
“Alhamdulillah untuk stok di gudang Bulog itu masih aman sebetulnya untuk satu bulan ke depan sampai ke hari raya idul Fitri masih aman,” katanya usai sidak bersama Disperdagin setempat, Rabu (21/2/2024).
Per hari ini, kata Hario, ada 13.000 stok beras yang rencananya akan bertambah lagi secara bertahap kurang lebih 7.000 ton.
“Jadi Insya Allah dalam satu bulan ke depan sampai kepada hari raya idul Fitri stok beras di kabupaten Cirebon Insya Allah aman,” tekannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang (Kancab) Perum Bulog Cirebon Imam Firdaus Jamal menjelaskan, memang sempat terjadi kelangkaan akibat produksi lumbung nasional yang belum maksimal.
“Mungkin kan kondisinya terjadi di semua daerah ya kalau kita lihat memang bulan Januari sampai Februari ini menurut infografisnya BPS memang produksi juga secara nasional belum maksimal,” ungkapnya.
Produksi belum maksimal, kata Imam, dikarenakan luasan panen dengan jumlah yang besar itu mulai dari bulan Maret dan April mendatang.
“Seperti untuk wilayah III Cirebon bahkan Jawa Barat itu kan lumbung besar padinya kan Indramayu nah itu baru akan panen Maret mendatang,” ucapnya.
Kendati demikian, berkat adanya penugasan dari Badan Pangan Nasional (BPN) Perum Bulog untuk menyalurkan beras 10 kilogram ke sejumlah titik yang menjadi wilayah kerja kancab bulog Kabupaten Cirebon.
“Wilayah kerja kami itu Kabupaten, Kota Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, itu sudah kami mulai salurkan di wilayah Kabupaten Cirebon,” terangnya.
Tentunya beras yang disalurkan merupakan impor dari Vietnam dan Thailand.
“Kebetulan penyerapan dalam negeri kami masih menunggu panen dengan wawasan yang besar jadi saat ini beras stok kami hasil pengadaan luar negeri, tapi ini kualitasnya premium ya dengan kadar pecahan hanya 5 persen,” paparnya.
Untuk ketersediaan beras impor tersebut, kata Imam, saat ini di seluruh gudang wilayah kerja Kancab Bulog Cirebon kurang lebih ada 13.000 ton beras yang sudah ada di gudang Bulog Kabupaten Cirebon.
“Kemudian yang sedang dalam perjalanan dari pelabuhan Patimban menuju ke gudang-gudang kurang lebih 7.000 ton beras dengan kualitas premium,” ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, untuk seluruh penugasan pemerintah terkait dengan penyaluran beras, baik bantuan pangan seperti operasi pasar ataupun SPHP maka dapat terpenuhi.
“Insya Allah dapat terpenuhi dengan baik kita terus optimalkan ikhtiarnya sehingga masyarakat juga bisa mendapatkan alternatif pilihan beras yang terjangkau,” kata Imam.
Mengingat, banyak beras yang beredar memiliki harga yang tinggi akibat harga gabah di tingkat petani juga yang tinggi.
“Berasnya kan cukup mahal mudah-mudahan dengan adanya bantuan-bantuan dan program pemerintah itu masyarakat terbantu,” ucap Imam.
Imam juga menjelaskan, alasan 20.000 ton dapat memenuhi kebutuhan beras di wilayah kancab perum Bulog Kabupaten Cirebon dikarenakan kebutuhan beras di wilayahnya membutuhkan sekitar 6.000 ton.
“Kalau kami analogikan kepada penugasan, contoh bantuan pangan itu di seluruh wilayah kabupaten kota wilayah kerja kancab perum bulog itu kurang lebih 6000 ton,” terangnya.
“Berarti kan untuk bulan Februari perlu 6.000 ton, bulan Maret 6.000 ton April 6.000 ton,” imbuhnya.
Jika diakumulasikan, lanjutnya, maka total dibutuhkan 18.000 ton, sehingga stok sebanyak 20.000 hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang lebih dari cukup.***(Arum).