CIREBON- Suasana hangat menyambut kedatangan Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, di Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan, pada Selasa (11/11/2025). Di desa ini, program donor darah yang telah berlangsung belasan tahun resmi diangkat menjadi “Kampung Donor Darah”, sebuah inisiatif yang diprakarsai PMI Kabupaten Cirebon untuk memperkuat gerakan kemanusiaan dari level desa.
Dalam peresmian tersebut, Agus Kurniawan memberikan apresiasi besar kepada warga yang konsisten mengikuti kegiatan donor darah setiap tiga bulan. Menurutnya, Babakan Gebang memberi contoh nyata bagaimana gotong royong bisa tumbuh secara alami.
“Kami dari pemerintah daerah menyambut baik kegiatan ini. Terima kasih kepada PMI, pemerintahan desa, dan seluruh warga Babakan Gebang yang sudah istiqomah mendonorkan darahnya,” kata Agus.
Ia menilai, keberadaan kampung donor darah tidak hanya memberi manfaat bagi warganya sendiri, tetapi juga membuka peluang bagi wilayah lain untuk mengembangkan gerakan serupa. Saat ini baru ada 18 lokasi kampung donor di Kabupaten Cirebon.
“Sekarang baru 18 titik, mudah-mudahan ke depan bisa ada di 40 kecamatan. Karena setetes darah sangat berarti untuk membantu sesama,” ujarnya.
Ketua PMI Kabupaten Cirebon, R. Sri Heviayana, menyampaikan bahwa Babakan Gebang dipilih karena tingkat partisipasi warganya terbilang stabil bahkan meningkat. Menurutnya, antusiasme warga tetap tinggi, termasuk saat Ramadan — kondisi yang biasanya membuat jumlah pendonor menurun.
“Biasanya di bulan puasa itu jumlah pendonor menurun, tapi di Babakan Gebang justru bisa mencapai 100 pendonor. Ini luar biasa,” ungkap Sri.
Ia menjelaskan, kampung donor darah tidak hanya memudahkan PMI dalam memenuhi kebutuhan darah, tetapi juga memberi manfaat praktis bagi warga. Setiap desa yang menjadi kampung donor memiliki bank data darah berisi golongan darah penduduknya.
“Kalau ada warga yang membutuhkan darah, tidak perlu jauh-jauh ke PMI. Cukup dari data di desa, bisa diketahui siapa pendonor yang cocok. Ini sangat membantu,” jelasnya.
Program kampung donor darah yang dijalankan PMI Kabupaten Cirebon masih bergantung pada dukungan APBD. Setiap tahun, lima kecamatan mendapat prioritas pembentukan kampung donor baru, sehingga pemerataan program dilakukan secara bertahap.
Kepala Desa Babakan Gebang, Yeni Setiati, turut menyampaikan rasa bangganya atas solidaritas warganya. Menurutnya, budaya donor darah sudah mengakar kuat sehingga kegiatan rutin tiga bulanan tidak lagi membutuhkan ajakan khusus.
“Kegiatan donor darah di desa kami sudah rutin setiap tiga bulan sekali. Masyarakat sudah terbiasa dan tidak perlu lagi diajak dengan susah payah. Bahkan saat Ramadan, antusiasmenya tetap tinggi,” ujar Yeni.
Ia berharap, semakin banyak desa di Kabupaten Cirebon yang dapat mengembangkan program serupa, meski mengakui bahwa kebutuhan anggaran sering menjadi tantangan utama.
Dengan semangat kebersamaan yang sudah berjalan bertahun-tahun, Babakan Gebang kini menjadi salah satu contoh bagaimana gerakan kemanusiaan bisa tumbuh kuat dari struktur sosial terkecil: desa.***(ARUM).











