Berita

Antisipasi Banjir, Pemkab Cirebon Berikan 5 Perahu Kecil di 3 Kecamatan Ini

×

Antisipasi Banjir, Pemkab Cirebon Berikan 5 Perahu Kecil di 3 Kecamatan Ini

Sebarkan artikel ini

Cirebon- Antisipasi banjir pada musim penghujan Pemkab Cirebon memberikan bantuan lima perahu kecil di sejumlah wilayah yang sulit dijangkau.

Sejumlah wilayah tersebut diantaranya Kecamatan Waled, Pasaleman, dan Ciredu.

PJ Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyampaikan dengan bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan responsivitas dalam penanganan banjir, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.

PJ Bupati Cirebon Wahyu Mijaya saat memberikan bantuan perahu di salah satu titik sasaran kecamatan, Kamis (28/11/2024). Foto:diskominfokabcrb

Wahyu, menuturkan langkah ini merupakan bagian dari upaya komprehensif penanggulangan bencana di Kabupaten Cirebon.

“Kami telah melakukan kerja sama dengan Kabupaten Kuningan, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), serta pihak lainnya untuk menangani permasalahan banjir,” bebernya.

“Salah satu rencana kami adalah membangun kolam retensi di Waled Asem dan menormalisasi Bendung Ambit, serta beberapa sungai seperti Sungai Ciberes dan Cisanggarung,” ujar Wahyu. Kamis (28/11/2024)

Selain itu, Wahyu menyampaikan bahwa normalisasi sungai dan penggantian pintu-pintu air yang rusak terus dilakukan.

Bantuan perahu kecil dari Bank BJB juga menjadi solusi penting, khususnya untuk menjangkau daerah-daerah sempit seperti gang-gang.

“Selama ini kami memiliki perahu besar, tetapi belum ada yang kecil. Alhamdulillah, kini kami mendapat lima unit perahu lengkap dengan pelampung dan alat dayungnya,” katanya.

Kelima perahu tersebut akan didistribusikan ke BBWS, Kecamatan Waled, Kecamatan Pasaleman, dan Kecamatan Ciredu, dengan prinsip pemanfaatan bersama.

“Jika ada kejadian darurat di suatu tempat, perahu-perahu ini bisa digunakan secara fleksibel,” tambah Wahyu.

Pemkab Cirebon juga telah menetapkan status siaga darurat bencana untuk memastikan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat segera diakses jika diperlukan.

“Harapannya, meski banjir tetap ada, setidaknya debitnya bisa berkurang dan dampaknya terhadap masyarakat bisa diminimalkan,” pungkas Wahyu.***(Arum).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *