Cirebon- Puluhan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Kabupaten Cirebon diberikan bimbingan khusus melalui kegiatan pesantren kilat untuk diberikan ragam pembinaan termasuk pembinaan enterpreneur.
Diketahui kegiatan tersebut digelar di Masjid Syarif Hidayatullah Asrama Polisi (Aspol) Polresta Cirebon, mulai hari ini Senin (18/3/2024) hingga Jumat (22/3/2024) mendatang.
Dihadiri Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, juga pemuka agama.
Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 15.30 WIB hingga 20.30 WIB dengan ragam kegiatan keagamaan maupun lainnya.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni dalam sambutannya mengingatkan puluhan anak tersebut agar mengikuti kegiatan pesantren kilat yang digelar Polresta Cirebon dengan baik.
“Saya ingatkan agar kalian dapat mengikuti kegiatan pesantren kilat ini dengan baik,” kata Sumarni.
Sumarni menyebutkan, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan pesantren kilat tersebut.
“Banyak manfaat dari kegiatan pesantren kilat ini, mulai dari pembinaan enterpreneur, pembinaan mental, pembinaan keagamaan seperti tadarus, sholat berjamaah, dan masih banyak lagi,” sebutnya.
Digelar selama 5 hari, kata Sumarni, pesantren kilat ini akan menjadi wadah bagi ke-60 anak untuk mengembangkan potensi sekaligus menjadi kegiatan positif yang baik.
“Pesantren kilat ini digelar supaya kalian (anak-anak) sibuk dengan kegiatan positif jangan sampai terlibat geng motor lagi atau kegiatan negatif lainnya,” ujarnnya.
Orang tua, lanjut Sumarni, agar menghubunginya atau call center 110 jika ke 60 anak tersebut kembali berulah atau melakukan hal negatif.
Masih di tempat yang sama, Wabup Ayu sapaannya menyampaikan, tidak sepenuhnya kesalahan dilakukan oleh anak-anak melainkan ada peran orang tua yang seharusnya memberikan perhatiannya kepada anak
“Tidak sepenuhnya salah anak ya Bu, pak, anak memerlukan perhatian orang tua,” katanya.
Kendati demikian, Ayu juga menyebutkan sebagai anak juga berjuang dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini yang menjadi saingan manusia yakni Artificial Inteligence (AI).
“Sekarang ada AI itu menjadi saingan kita, bukan waktunya untuk malas-malasan, ananda (anak-anak) harus bersaing, jangan jadi beban bagi orang tua, kasihan orang tua,” tegas Ayu.
Ayu mengingatkan anak-anak harus dapat bersaing sebab, bukan hanya jadi beban orang tua, kelak jika tidak bersaing maka, akan menjadi beban pemerintah daerah (Pemda).
“Harus bersaing, nanti Kabupaten Cirebon tidak akan berkembang, ke depan Kabupaten Cirebon akan terus miskin kembali, lalu kalian jika terus bermalas-malasan hanya akan menjadi beban pemerintah daerah, karena mengandaikan bantuan lagi, dan tentu jadi beban orang tua lagi,” paparnya.
Selain bersaing dalam ilmu pengetahuan, Ayu meminta agar, ke-60 anak tersebut mengerjakan amalan ibadah puasa, dan sholat wajib dengan baik.
“Jangan lupa, jalankan puasa dengan baik, kerjakan sholat Sunnah ya, sholat tahajudnya, dengan begitu Allah akan angkat derajat kita, kenapa? Karena ibadah sholat tahajud adalah amalan yang berat tapi imbalannya pun luar biasa. Jadi mari jalankan ibadah baik yang wajib maupun sunnah,” tutupnya.***(Arum).