Cirebon – Keraton Kasepuhan mulai menggelar beragam tradisi dalam rangka menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah tradisi membuat pekasam ikan, orang Cirebon menyebutnya bekasem ikan.
Di Keraton Kasepuhan Cirebon, pembuatan sajian kuliner berbahan ikan itu rutin dilakukan setiap tahun. Tepatnya setiap menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Salah satunya adalah membuat sajian ikan bekasem, yang biasa dilakukan setiap tanggal 5 Shafar dalam penanggalan Hijriah.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat menjelaskan pembukaan ikan bekasem yang difermentasi dari tanggal 5 Shafar dibuka di 5 Mulud (Rabiulawal), Sabtu (30/8/2025) lalu.
Proses pembuatan ikan bekasem itu memakan waktu selama satu bulan. Karenanya, proses pembuatan ikan bekasem baru akan selesai pada 5 Rabiulawal, yang tahun ini bertepatan dengan 30 Agustus 2025.
Patih Sepuh menjelaskan, ikan yang digunakan untuk bekasem itu adalah jenis ikan layar dan ikan kakap. Ikan bekasem itu nantinya akan dicampurkan dengan nasi jimat atau nasi kebuli, saat malam puncak di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Setelah genap satu bulan, sejak 5 Shafar ke 5 Rabiulawal, gentong tersebut dibuka. Ikan-ikan yang ada di dalam gentong kemudian dibersihkan dengan menggunakan air bersih. Namun, cara pembersihannya pun tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang.
Setelah dicuci bersih menggunakan air, ikan bekasem kemudian ditiriskan di atas tampah yang sudah diberi tangkai padi.
Selanjutnya, sekitar tiga hari kemudian, ikan tersebut baru dimasak dan dijadikan sebagai lauk pauk nasi jimat Selanjutnya, ikan bekasem akan disajikan pada malam puncak peringatan Muludan atau biasa disebut Panjang Jimat pada 12 Rabiulawal (5 September 2025).
Pembuatan ikan bekasem itu telah berlangsung turun temurun di lingkungan keluarga Keraton Kasepuhan.
Resep pembuatan ikannya pun sudah ada sejak zaman Syech Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Hingga kini, sajian dan resep tersebut masih terus dipertahankan, ” jelas Patih Sepuh.